Apa yang Menyebabkan Ejakulasi Dini?
Ejakulasi dini merupakan jenis disfungsi seksual yang paling banyak dialami oleh pria. Untuk memahami penyebab ejakulasi dini, silakan perhatikan gambar berikut:
Dalam otak manusia ada zat bernama serotonin yang berfungsi untuk mengatur terjadinya ejakulasi. Serotonin disalurkan dari neurotransmitter di otak untuk menghambat ejakulasi. Oleh karena itu, jika kadar serotonin kurang atau tidak cukup, hal ini dapat menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat. Gangguan pada sistem saraf juga menyebabkan tubuh tidak dapat mengendalikan mekanisme ejakulasi, yang mengakibatkan disfungsi ereksi dan ejakulasi dini (kedua hal ini saling berhubungan).
Penyebab lain yang lebih umum adalah faktor psikologis. Misalnya, pada pasangan yang baru menikah, biasanya masih gelisah saat berhubungan dan mungkin terlalu banyak stimulasi/rangsangan, sehingga ejakulasi terlalu cepat terjadi. Hal ini wajar dan akan pelan-pelan berkurang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Penyebab psikologis lainnya antara lain stress yang berkepanjangan (sehingga tidak bisa rileks), ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual, perasaan bersalah (guilt), dsb. Semua hal ini dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.
Dalam otak manusia ada zat bernama serotonin yang berfungsi untuk mengatur terjadinya ejakulasi. Serotonin disalurkan dari neurotransmitter di otak untuk menghambat ejakulasi. Oleh karena itu, jika kadar serotonin kurang atau tidak cukup, hal ini dapat menyebabkan ejakulasi yang terlalu cepat. Gangguan pada sistem saraf juga menyebabkan tubuh tidak dapat mengendalikan mekanisme ejakulasi, yang mengakibatkan disfungsi ereksi dan ejakulasi dini (kedua hal ini saling berhubungan).
Penyebab lain yang lebih umum adalah faktor psikologis. Misalnya, pada pasangan yang baru menikah, biasanya masih gelisah saat berhubungan dan mungkin terlalu banyak stimulasi/rangsangan, sehingga ejakulasi terlalu cepat terjadi. Hal ini wajar dan akan pelan-pelan berkurang sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Penyebab psikologis lainnya antara lain stress yang berkepanjangan (sehingga tidak bisa rileks), ingin cepat selesai ketika melakukan hubungan seksual, perasaan bersalah (guilt), dsb. Semua hal ini dapat menyebabkan gejala ejakulasi dini.